Sistem
Ekonomi
Sistem
ekonomi adalah suatu aturan dan tata cara untuk mengoordinasikan perilaku
masyarakat (konsumen, produsen, pemerintah, dan sebagainya) dalam menjalankan
kegiatan ekonomi untuk mencapai suatu tujuan. Setiap negara mempunyai sistem
perekonomian yang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi selain oleh ideologi suatu
bangsa juga dikarenakan perbedaan budaya dan pandangan politik di setiap
negara. Sistem perekonomian yang dianut bangsa Indonesia berbeda dengan sistem
perekonomian yang dianut negara Malaysia, Thailand, Australia, Inggris, Italia
dan negara-negara di Afrika. Perbedaan-perbedaan sistem ekonomi tersebut, pada
dasarnya mengarah pada tujuan-tujuan yang sama berikut ini.
a. Mencapai
tingkat kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
b. Meningkatkan
pertumbuhan ekonomi.
c. Mencapai
kestabilan ekonomi dengan kesempatan kerja yang luas.
d. Mengurangi
jumlah pengangguran.
e. Pemerataan
pendapatan di antara berbagai golongan dan lapisan masyarakat.
Sistem
ekonomi yang dianut berbagai negara merupakan hasil perkembangan sejarah serta
tanggapan suatu bangsa atas pergolakan zaman. Secara umum sistem ekonomi dalam
perekonomian suatu negara dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sistem
ekonomi liberal, sistem ekonomi sosialis, dan sistem ekonomi campuran.
a. Sistem
Ekonomi Liberal
Sistem
ekonomi liberal disebut juga sistem ekonomi pasar bebas atau sistem ekonomi
laissez faire. Sistem ekonomi liberal adalah sistem perekonomian yang
memberikan kebebasan sepenuhnya dalam segala bidang perekonomian kepada
masing-masing individu untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
Filsafat atau ideologi yang menjadi landasan kepada sistem ekonomi liberal
adalah bahwa setiap unit pelaku kegiatan ekonomi diberi kebebasan untuk
melakukan kegiatan-kegiatan yang akan memberikan keuntungan kepada dirinya,
maka pada waktu yang sama masyarakat akan memperoleh keuntungan juga. Dengan
demikian setiap orang akan bebas bersaing dengan orang lain dalam bidang
ekonomi. Adam Smith dalam bukunya yang berjudul The Wealth of Nation (1776)
juga menunjukkan bahwa kebebasan berusaha didorong oleh kepentingan ekonomi
pribadi merupakan pendorong kuat menuju kemakmuran bangsa. Hal ini menunjukkan
bahwa sistem pasar bebas ini dapat menciptakan efisiensi yang cukup tinggi
dalam mengatur kegiatan perekonomian. Mungkin kalian akan bertanya,
bagaimanakah peran pemerintah dalam sistem ekonomi liberal? Pemerintah sama
sekali tidak campur tangan dan tidak pula berusaha memengaruhi kegiatan ekonomi
yang dilakukan masyarakat. Seluruh sumber daya yang tersedia dimiliki dan
dikuasai oleh anggota-anggota masyarakat dan mereka mempunyai kebebasan penuh
untuk menentukan bagaimana sumber-sumber daya tersebut akan digunakan.
Gambaran
secara menyeluruh mengenai sistem ekonomi liberal, dapat kalian perhatikan
ciri-ciri sistem ekonomi liberal berikut ini.
1. Setiap
orang bebas memiliki alat-alat produksi.
2. Adanya
kebebasan berusaha dan kebebasan bersaing.
3. Campur
tangan pemerintah dibatasi.
4. Para produsen bebas menentukan apa dan berapa
yang akan diproduksikan.
5. Harga-harga
dibentuk di pasar bebas.
6. Produksi
dilaksanakan dengan tujuan mendapatkan laba serta semua kegiatan ekonomi
didorong oleh prinsip laba.
Berdasarkan
ciri-ciri di atas, sistem ekonomi liberal memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan sistem ekonomi liberal
1)
Setiap
individu diberi kebebasan memiliki kekayaan dan sumber daya produksi
2)
Individu bebas memilih lapangan pekerjaan dan
bidang usaha sendiri.
3)
Adanya
persaingan menyebabkan kreativitas dari setiap individu dapat berkembang.
4)
Produksi
barang dan jasa didasarkan pada kebutuhan masyarakat.
Kekurangan
sistem ekonomi liberal
1)
Muncul kesenjangan yang besar antara yang kaya dan miskin.
2) Mengakibatkan munculnya monopoli dalam masyarakat.
3) Kebebasan mudah disalahgunakan oleh yang kuat untuk memeras pihak yang lemah.
4) Sulit terjadi pemerataan pendapatan.
2) Mengakibatkan munculnya monopoli dalam masyarakat.
3) Kebebasan mudah disalahgunakan oleh yang kuat untuk memeras pihak yang lemah.
4) Sulit terjadi pemerataan pendapatan.
b.
Sistem
Ekonomi Sosialis
Sistem
ekonomi sosialis disebut juga sistem ekonomi terpusat. Mengapa disebut
terpusat? Karena segala sesuatunya harus diatur oleh negara, dan dikomandokan
dari pusat. Pemerintahlah yang menguasai seluruh kegiatan ekonomi. Sistem
perekonomian sosialis merupakan sistem perekonomian yang menghendaki kemakmuran
masyarakat secara merata dan tidak
adanya penindasan ekonomi. Untuk mewujudkan kemakmuran yang merata pemerintah
harus ikut campur dalam perekonomian. Oleh karena itu hal tersebut
mengakibatkan potensi dan daya kreasi masyarakat akan mati dan tidak adanya
kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi.
Dasar yang digunakan dalam sistem ekonomi sosialis adalah ajaran Karl Marx, di mana ia berpendapat bahwa apabila kepemilikan pribadi dihapuskan maka tidak akan memunculkan masyarakat yang berkelas-kelas sehingga akan menguntungkan semua pihak. Negara yang menganut sistem ini seperti Rusia, Kuba, Korea Utara, dan negara komunis lainnya. Sistem ekonomi sosialis mempunyai ciri-ciri berikut ini.
Dasar yang digunakan dalam sistem ekonomi sosialis adalah ajaran Karl Marx, di mana ia berpendapat bahwa apabila kepemilikan pribadi dihapuskan maka tidak akan memunculkan masyarakat yang berkelas-kelas sehingga akan menguntungkan semua pihak. Negara yang menganut sistem ini seperti Rusia, Kuba, Korea Utara, dan negara komunis lainnya. Sistem ekonomi sosialis mempunyai ciri-ciri berikut ini.
1.
Semua
sumber daya ekonomi dimiliki dan dikuasai oleh negara.
2.
Seluruh
kegiatan ekonomi harus diusahakan bersama. Semua perusahaan milik negara
sehingga tidak ada perusahaan swasta.
3.
Segala
keputusan mengenai jumlah dan jenis barang ditentukan oleh pemerintah.
4.
Harga-harga
dan penyaluran barang dikendalikan oleh negara.
5.
Semua
warga masyarakat adalah karyawan bagi negara.
Seperti halnya sistem
ekonomi kapitalis, sistem ekonomi sosialis juga mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Kelebihan sistem ekonomi sosialis
1.
Semua
kegiatan dan masalah ekonomi dikendalikan pemerintah sehingga pemerintah mudah
melakukan pengawasan terhadap jalannya perekonomian.
2.
Tidak
ada kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin, karena distribusi
pemerintah dapat dilakukan dengan merata.
3.
Pemerintah
bisa lebih mudah melakukan pengaturan terhadap barang dan jasa yang akan
diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
4.
Pemerintah
lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
Kekurangan
sistem ekonomi sosialis.
1) Mematikan kreativitas dan inovasi setiap individu.
2) Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.
3) Kurang adanya variasi dalam memproduksi barang, karena hanya terbatas pada ketentuan pemerintah.
1) Mematikan kreativitas dan inovasi setiap individu.
2) Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.
3) Kurang adanya variasi dalam memproduksi barang, karena hanya terbatas pada ketentuan pemerintah.
Negara
yang menganut sistem ekonomi sosialis sudah tidak ada lagi. Uni Soviet
(sekarang Rusia) beserta negara-negara pengikutnya telah gagal dalam
menjalankan prinsip sosialisme sebagai cara hidupnya baik secara ekonomi,
moral, maupun sosial dan politik. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya
kemampuan pemerintah pusat untuk menangani seluruh masalah yang muncul, baik di
tingkat pusat maupun ditingkat daerah. Selain itu, pada kenyataannya telah
terjadi banyak penyelewengan yang dilakukan oleh pemerintah.
c.
Sistem Ekonomi Campuran
Sistem
ekonomi campuran merupakan campuran atau perpaduan antara sistem ekonomi
liberal dengan sistem ekonomi sosialis. Masalah-masalah pokok ekonomi mengenai
barang apa yang akan diproduksi, bagaimana barang itu dihasilkan, dan untuk
siapa barang itu dihasilkan, akan diatasi bersama-sama oleh pemerintah dan
swasta. Pada sistem ekonomi campuran pemerintah melakukan pengawasan dan
pengendalian dalam perekonomian, namun pihak swasta (masyarakat) masih diberi
kebebasan untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin mereka
jalankan. Adanya campur tangan dari pemerintah bertujuan untuk menghindari
akibat-akibat yang kurang menguntungkan dari sistem liberal, antara lain
terjadinya monopoli dari golongan-golongan masyarakat tertentu terhadap sumber
daya ekonomi. Apabila kita cermati sebagian besar negara di dunia tidak ada
lagi yang menggunakan salah satu sistem ekonomi. Mereka kebanyakan
mengombinasikan dari sistem-sistem yang ada sesuai dengan situasi dan tradisi
negara yang bersangkutan. Misalnya saja Amerika Serikat yang sangat terkenal
dengan sistem ekonomi liberalnya.
Meskipun
sistem ekonomi yang mereka tetapkan berpaham liberal, namun pada kenyataannya
masih ada campur tangan pemerintah, misalnya dalam hal pembuatan undang-undang
antimonopoli. Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai sistem ekonomi campuran,
berikut ini ciri-ciri dari sistem ekonami campuran.
1)
Sumber-sumber daya yang vital dikuasai oleh
pemerintah.
2)
Pemerintah
menyusun peraturan, perencanaan, dan menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan di
bidang ekonomi.
3)
Swasta
diberi kebebasan di bidang-bidang ekonomi dalam batas kebijaksanaan ekonomi
yang ditetapkan pemerintah.
4)
Hak
milik swasta atas alat produksi diakui, asalkan penggunaannya tidak merugikan
kepentingan umum.
5)
Pemerintah
bertanggung jawab atas jaminan sosial dan pemerataan pendapatan.
6)
Jenis
dan jumlah barang diproduksi ditentukan oleh mekanisme pasar.
Dengan
demikian, dalam sistem perekonomian campuran ada bidang-bidang yang ditangani
swasta dan ada bidang-bidang yang ditangani pemerintah. Sama halnya dengan
sistem ekonomi lainnya, sistem ekonomi campuran juga memiliki kelebihan dan
kekurangan. Akan tetapi, kelebihan dan kekurangannya tergantung kepada setiap
negara dalam mengatur sistem ekonominya tersebut.
http://www.crayonpedia.org/wiki/index.php?title=BSE:Pelaku-Pelaku_Ekonomi_Dalam_Sistem_Perekonomian_Indonesia_8.2_%28BAB_15%29&redirect=no
0 Response to "Sistem Ekonomi / NAMA NEGARA YANG MEMILIKI SISTEM EKONOMI"
Post a Comment