TATANAN SOSIAL
A.
Tatanan
Sosial
Suatu lingkungan sosial di
mana individu-individunya saling berinteraksi atas dasar status dan
peranan sosial yang diatur oleh seperangkat norma dan nilai diistilahkan
dengan tatanan sosial (sosial order). Tatanan
sosial ini mempunyai beberapa elemen antara lain adalah struktur sosial dan
institusi sosial. Struktur sosial diartikan sebagai jaringan saling
keterhubungan, yang secara normative mengarahkan hubungan sosial yang ada di
masyarakat. Struktur sosial yang merupakan keterjalinan hubungan,
dikarakteristikkan oleh adanya organisasi dan stabilitas. Sehubungan dengan
struktur sosial dikenal istilah status dan peran.
Secara umum status dipahami sebagai
urutan orang berdasarkan kekayaannya, pengaruhnya, maupun prestisenya. Akan
tetapi sosiolog mengartikan status sebagai posisi di dalam kelompok atau
masyarakat. Status dibedakan atas ascribed status, achieved statuses, dan
master statuses. Status yang disediakan bagi kita oleh kelompok atau masyarakat
kita disebut ascribed statuses. Sementara itu achieved statuses disediakan bagi
kita dalam hubungannya dengan pilihan individu dan persaingan. Sedangkan master
statuses adalah kunci atau inti dari status yang mempunyai bobot utama dalam
interaksi dan hubungan sosial seseorang dengan orang yang lainnya. Selanjutnya
konsep peranan sosial mengacu pada pengertian tentang serangkaian hak dan tugas
yang didefinisikan secara kultural. Peranan adalah perilaku yang diharapkan
sehubungan dengan status yang dimiliki. Dengan demikian maka role performance
adalah perilaku aktual seseorang sehubungan dengan statusnya.
B.
Elemen
tatanan social
Elemen tatanan sosial lainnya adalah
institusi sosial. Institusi sosial diartikan sebagai norma-norma,
aturan-aturan, dan pola-pola organisasi yang dikembangkan di sekitar
kebutuhan-kebutuhan atau masalah-masalah pokok yang terkait dengan pengalaman
masyarakat. Berdasarkan fungsinya institusi sosial dibedakan antara lain
menjadi kinship instiutution, educational institution, economic institution,
scientific institution, dan lain-lain
C.
bentuk
dari tatanan social
Salah satu bentuk dari tatanan
sosial adalah masyarakat. Masyarakat diartikan sebagai sistem sosial yang
swasembada (self-subsistent), melebihi masa hidup individu normal dan merekrut
anggota secara reproduksi biologis serta melakukan sosialisasi terhadap
generasi berikutnya. Berdasarkan pendapat para ahli terlihat bahwa tidak mudah
menerapkan konsep masyarakat pada berbagai kesatuan hidup yang ada.
D. Institusi Keluarga dan Institusi
Pendidikan
Sehubungan dengan institusi
keluarga, keluarga terbentuk melalui suatu peristiwa yang disebut dengan
perkawinan. Perkawinan sendiri diartikan sebagai persekutuan antara dua orang
atau dua keluarga besar. Sementara itu secara umum keluarga diartikan sebagai
kelompok yang terdiri dari laki-laki dan perempuan yang diikat oleh perkawinan
beserta anak-anaknya yang belum menikah. Terdapat beberapa perspektif yang
berusaha mengungkap eksistensi keluarga ini dalam masyarakat yaitu perspektif
interaksionis, perspektif fungsionalisme dan perspektif konflik. Akan tetapi
pada dasarnya terdapat dua bentuk aturan perkawinan yaitu eksogami dan
endogamy. Di samping itu terdapat aturan tentang kategori atau kelompok mana
yang tidak boleh dinikahi yang disebut incest taboo
Sehubungan dengan institusi
pendidikan, maka institusi pendidikan diartikan sebagai proses pembelajaran
yang antara lain ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akan transmisi pengetahuan
dan mempersiapkan individu terhadap peran pekerjaan. sementara pendidikan
adalah berbagai bentuk sistem instruksi budaya atau intelektual yang
diformalkan atau yang di semi formalkan. Terdapat tiga tipe dasar pendidikan
yaitu education in practical skill, status group education, dan bureaucratic
education. Di dalam institusi pendidikan terdapat dua fungsi yang oleh para
sosiolog dibedakan menjadi fungsi manifes dan fungsi laten. Di samping itu
terdapat tiga pendekatan yang digunakan untukmengkaji fenomena pendidikan yaitu 1)
pendekatan fungsionalis, 2) teori konflik Marxis, dan 3) teori
konflik Weber.
E. Institusi Ekonomi dan Institusi
plitik
Aktivitas ekonomi muncul dari adanya upaya-upaya
masyarakat untuk mengorganisasikan tanah, tenaga kerja, modal, dan teknologi
dalam rangka menghasilkan (memproduksi), mendistribusikan, dan mengkonsumsi barang
dan jasa. Terdapat tiga konsep utama dari aktivitas ekonomi, yaitu
1) ide bahwa ekonomi dibagi atas sektor
primer, sekunder dan tersier,
2) konsep tentang dual economy (ekonomi
ganda),
3) konsep tentang perbedaaan antara
pekerjaan (occupation) dan profesi (profession).
Sementara itu terdapat dua
pendekatan yang digunakan untuk mengkaji ekonomi yaitu pendekatan kapitalisme,
yang menekankan pada ide tentang
1) hak milik pribadi (private
property),
2) motif mencari keuntungan (freedom of
choice),
3) kompetisi bebas (freedom of
competition), dan
4) bebas dari intervensi pemerintah
(freedom from government interference).
Sementara pendekatan sosialis
melihat sistem kapitalis hanya akan menguntungkan para pemilik modal, bukan
masyarakat umum.
Selanjutnya politik adalah proses
yang terinstitusionalisasi melalui keputusan yang mempengaruhi komunitas,
wilayah, negara, atau masyarakat sebagai keseluruhan yang dibuat dan
diselenggarakan. Terdapat beberapa konsep yang berhubungan dengan politik yaitu
konsep kekuasaan, kewenangan/otoritas, dan pengaruh. Sehubungan dengan tatanan
politik ini, terdapat beberapa pendekatan yaitu pendekatan fungsionalis dan
konflik. Sementara itu Max Weber telah mengidentifikasi tiga tipe spesifik dari
kewenangan yaitu tradisional, legal-rasional, dan kharismatik. Juga terdapat
tiga teori yang menjelaskan tentang distribusi kekuasaan yaitu model
pluralistic, model elit, dan model kelas. Sehubungan dengan perubahan politik,
terdapat beberapa bentuk yang digunakan untuk mengadakan perubahan politik yaitu
terorisme, rebellion, evolusi dan revolusi.
Sumber materi kuliah pengantar sosiologi
terimakasih atas referensinya
0 Response to "TATANAN SOSIAL"
Post a Comment