Faktor-faktor psikologis dalam
Hubungan Internasional
Pengevaluasian faktor-faktor psikologis dalam hubungan
internasional berasal dari pemahaman bahwa negara bukan merupakan kotak hitam seperti yang dikemukakan oleh Realisme bahwa terdapat pengaruh-pengaruh lain terhadap
keputusan-keputusan kebijakan luar negeri. Meneliti peran pelbagai kepribadian
dalam proses pembuatan keputusan dapat memiliki suatu daya penjelas, seperti
halnya peran mispersepsi di antara pelbagai aktor. Contoh yang menonjol dalam
faktor-faktor level sub-unit dalam hubungan internasional adalah konsep
pemikiran-kelompok (Groupthink), aplikasi lain yang menonjol adalah
kecenderungan para pembuat kebijakan untuk berpikir berkaitan dengan pelbagai
analogi-analogi
- Politik birokrat
Mengamati
peran birokrasi dalam pembuatan keputusan, dan menganggap berbagai keputusan
sebagai hasil pertarungan internal birokratis (bureaucratic in-fighting), dan
sebagai dibentuk oleh pelbagai kendala.
- Kelompok-kelompok keagamaan, etnis, dan yang menarik diri
Mengamati
aspek-aspek ini dalam level sub-unit memiliki daya penjelas berkaitan dengan
konflik-konflik etnis, perang-perang keagamaan, dan aktor-aktor lain yang tidak
menganggap diri mereka cocok dengan batas-batas negara yang pasti. Hal ini
terutama bermanfaat dalam konteks dunia negara-negara lemah pra-modern.
- Ilmu, Teknologi, dan Hubungan Internasional
Bagaimana
ilmu dan teknologi berdampak pada perkembangan, teknologi, lingkungan, bisnis, dan kesehatan dunia.
0 Response to "Faktor-faktor psikologis dalam Hubungan Internasional"
Post a Comment