PENGERTIAN / DEVINISI
POLITIK DAN ILMU POLITIK
MENURUT
PARA AHLI
PENGERTIAN DAN
DEVINISI POLITIK
Secara etimologis, politik berasal dari kata
Yunani polis yang berarti kota atau negara
kota. Kemudian arti itu berkembang menjadi polites yang
berarti warganegara, politeia yang berarti semua yang
berhubungan dengan negara, politika yang
berarti pemerintahan negara dan politikos yang
berarti kewarganegaraan.
Dalam konteks memahami
politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain: kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik, proses politik, dan
juga tidak kalah pentingnya untuk mengetahui seluk beluk tentang partai politik. dan berikut ini devinisi dan pengertian politik menurut para ahli:
ARISTOTELES
Politik adalah usaha
yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan
bersama
ROD HAGUE
Politik adalah kegiatan yang menyangkut cara bagaimana kelompok- kelompok mencapai keputusan-keputusan yang bersifat kolektif dan mengikat melalui usaha untuk mendamaikan perbedaan-perbedaan diantara anggota- anggotanya
Politik adalah kegiatan yang menyangkut cara bagaimana kelompok- kelompok mencapai keputusan-keputusan yang bersifat kolektif dan mengikat melalui usaha untuk mendamaikan perbedaan-perbedaan diantara anggota- anggotanya
Gambte:
politik merupakan kumpulan dari satu wilayah kehidupan sosial seperti jender, ras, dan kelas sosial, sehingga politik diartikan sebagai aspek dari keseluruhan kehidupan sosial, dan tidak hanya terpusat pada lembaga-lembaga pemerintah.
politik merupakan kumpulan dari satu wilayah kehidupan sosial seperti jender, ras, dan kelas sosial, sehingga politik diartikan sebagai aspek dari keseluruhan kehidupan sosial, dan tidak hanya terpusat pada lembaga-lembaga pemerintah.
Deliar Noer
Politik adalah segala aktivitas atau sikap yang berhubungan dengan kekuasaan dan yang dimaksud untuk mempengaruhi dengan jalan mengubah atau mempertahankan suatu bentuk susunan masyarakat.
dalam
buku Pengantar ke Pemikiran Politik: “Ilmu Politik memusatkan perhatian pada masalah kekuasaan
dalam kehidupan bersama atau masyarakat. Kehidupan
seperti ini tidak terbatas pada bidang hukum semata-mata, dan tidak pula pada negara yang tumbuhnya dalam
sejarah hidup manusia relatif baru. Diluar bidang hukum serta sebelum negara ada, masalah kekuasaan
itu pun telah pula ada. Hanya dalam
zaman modern ini memanglah kekuasaan itu berhubungan
erat dengan negara.”
HANS KELSEN
Dia mengatakan bahwa politik
mempunyai dua arti, yaitu sebagai berikut:
a. Politik sebagai etik, yakni berkenaan dengan tujuan manusia atau individu agar tetap hidup secara sempurna.
b. Politik sebagai teknik, yakni berkenaan dengan cara (teknik) manusia atau individu untuk mencapai tujuan.
a. Politik sebagai etik, yakni berkenaan dengan tujuan manusia atau individu agar tetap hidup secara sempurna.
b. Politik sebagai teknik, yakni berkenaan dengan cara (teknik) manusia atau individu untuk mencapai tujuan.
Lefwich
Politik tidak terlepas
dari kehidupan dan aktivitas publik. Politik menyangkut
keseluruhan aktivitas dan kerjasama dan konflik di dalam atau antar masyarakat.
ANDREW HEYWOOD
Politik
adalah kegiatan suatu bangsa yang bertujuan untuk membuat, mempertahankan, dan mengamandemen
peraturan-peraturan umum yang mengatur
kehidupannya, yang berarti tidak dapat terlepas dari gejala konflik dan kerjasama
CARL
SCHMIDT
Politik adalah suatu
dunia yang didalamnya orang-orang lebih membuat keputusan – keputusan daripada lembaga-lembaga abstrak.
LITRE
Politik didefinisikan sebagai ilmu memerintah dan mengatur negara
Politik didefinisikan sebagai ilmu memerintah dan mengatur negara
ROBERT
politik adalah seni memerintah dan mengatur masyarakat manusia
politik adalah seni memerintah dan mengatur masyarakat manusia
IBNU AQIL
Politik adalah hal-hal
praktis yang lebih mendekati kemaslahatan bagi manusia
dan lebih jauh dari kerusakan meskipun tidak digariskan oleh Rosulullah S.A.W.
ISJWARE
Politik
adalah perjuangan utk memperoleh kekuasaan / teknik menjalankan kekuasaan2 / masalah-masalah pelaksanaan dan kontrol kekuasaan / pembentukan dan penggunaan kekuasaan
SRI
SUMANTRI
Politik
adalah pelembagaan dari hubungan antar manusia yg dilembagakan dalam bermacam2 badan politik baik suprastruktur
politik dan infrastruktur
politik
Prof. MIRIAM BUDIARDJO
Politik adalah
bermacam-macam kegiatan yang menyangkut penentuan tujuan-tujuan dan pelaksanaan tujuan itu. Menurutnya politik
membuat konsep- konsep pokok tentang
negara (state), kekuasaan (power), pengambilan keputusan
(decision marking), kebijaksanaan (policy of beleid), dan pembagian (distribution) atau alokasi (allocation).
KARTINI KARTOLO
Politik
adalah aktivitas perilaku atau proses yang menggunakan kekuasaan untuk menegakkan peraturan-peraturan dan
keputusan-keputusan yang sah berlaku
ditengah masyarakat.
CHEPPY HARY CAHYONO
menyatakan bahwa politik itu merupakan
macam-macam kegiatan dalam system
politik atau Negara yang menyangkut proses menentukan dan s ekaligus melaksanakan tujuan-tujuan
system itu.
HAROLD LASWELL,
politik adalah ilmu yang mempelajari
pembentukan dan pembagian kekuasaan.
Adapun
pengertian lain dari politik adalah sebagai berikut:
Ø Politik adalah hal yang
berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara.
Ø Politik merupakan kegiatan yang diarahkan
untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat.
Ø Politik adalah segala
sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan public disuatu Negara
Ø politik merupakan hal yang
mempunyai keterkatian dengan penyelenggaraan pemerintahan serta Negara
Ø Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih
kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional.
Ø politik adalah
siasat/cara atau taktik untuk mencapai suatu tujuan tertentu”
PENGERTIAN DAN
DEVINISI ILMU POLITIK
Socrates
(469-399 SM)
Menurut socrates ilmu
politik adalah ilmu yang membahas masalah Public
good (kebaikan bersama) yakni struktur ideal serta tentang keadilan.
Plato (429-347 SM)
Plato (429-347 SM)
Menurut socrates ilmu
politik adalah ilmu yang membahas tentang siapa yang memerintah dan kedudukan individu dalam lingkup kekuasaan
yang dipegang.
Aristoteles (384 - 322 SM)
Aristoteles (384 - 322 SM)
Menurut socrates ilmu
politik adalah ilmu yang membahas tentang asal dan
tujuan terbentuknya negara.
Hoggerwerf :
Ilmu Politik menelaah
tentang kebijakan pemerintah, proses terbentuknya
maupun akibat-akibatnya.
-Harolod Laswell :
-Harolod Laswell :
Ilmu Politik memepelajari masalah
siapa mendapat apa, kapan dan Bagaimana
Johan Kaspar Bluntschli
dalam buku The Teory of the State:
“Ilmu Politik adalah ilmu yang memerhatikan masalah kenegaraan, dengan
memperjuangkan pengertian dan pemahaman tentang negara dan keadaannya,
sifat-sifat dasarnya, dalam berbagai bentuk atau manifestasi pembangunannya.” (The
science which is concerned with the state, which endeavor to understand and
comprehend the state in its conditions, in its essentials nature, in various
forms or manifestations its development).
Roger F. Soltau
dalam bukunya Introduction to Politics:
“Ilmu Politik mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga-lembaga yang
akan melaksanakan tujuan itu; hubungan antara negara dengan warganegaranya
serta dengan negara-negara lain.” (Political science is the study of the
state, its aims and purposes … the institutions by which these are going to be
realized, its relations with its individual members, and other states …).
J. Barents
dalam bukunya Ilmu Politika:
“Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari kehidupan negara … yang merupakan
bagian dari kehidupan masyarakat, ilmu politik mempelajari negara-negara itu
dalam melaksanakan tugas-tugasnya.”
Joyce Mitchel
dalam bukunya Political Analysis
and Public Policy: “Politik adalah pengambilan keputusan kolektif atau
pembuatan kebijakan umum untuk seluruh masyarakat.” (Politics is collective
decision making or the making of public policies for an entire society).
Harold D. Laswell dan A. Kaplan
dalam buku Power Society:
“Ilmu Politik mempelajari pembentukan dan pembagian kekuasaan”, dan dalam buku Who
gets What, When and How, Laswell menegaskan bahwa “Politik adalah masalah
siapa, mendapat apa, kapan dan bagaimana.”
W.A. Robson
dalam buku The University Teaching of
Social Sciences: “Ilmu Politik mempelajari kekuasaan dalam masyarakat, …
yaitu sifat hakiki, dasar, proses-proses, ruang lingkup dan hasil-hasil. Fokus
perhatian seorang sarjana ilmu politik … tertuju pada perjuangan untuk mencapai
atau mempertahankan kekuasaan, melaksanakan kekuasaan atau pengaruh atas orang
lain, atau menentang pelaksanaan kekuasaan itu.” (Political science is
concerned with the study of power in society … its nature, basis, processes, scope
and results. The focus of interest of the political scientist … centres on the
struggle to gain or retain power, to exercise power of influence over other, or
to resist that exercise).
Karl W. Duetch
dalam buku Politics and
Government: How People Decide Their Fate: “Politik adalah pengambilan
keputusan melalui sarana umum.” (Politics is the making of decision by
public means).
David Easton
dalam buku The Political System: “Ilmu
politik adalah studi mengenai terbentuknya kebijakan umum.” Menurutnya “Kehidupan
politik mencakup bermacam-macam kegiatan yang memengaruhi kebijakan dari pihak
yang berwenang yang diterima oleh suatu masyarakat dan yang memengaruhi cara
untuk melaksanakan kebijakan itu. Kita berpartisipasi dalam kehidupan politik
jika aktivitas kita ada hubungannya dengan pembuatan dan pelaksanaan kebijakan
untuk suatu masyarakat.” (Political life concerns all those varieties of
activity that influence significantly the kind of authoritative policy adopted
for a society and the way it is put into practice. We are said to be
participating in political life when our activity relates in some way to the
making and execution of policy for a society).
Ossip K. Flechtheim
dalam buku Fundamentals of
Political Science: “Ilmu politik adalah ilmu sosial yang khusus mempelajari
sifat dan tujuan dari negara sejauh negara merupakan organisasi kekuasaan,
beserta sifat dan tujuan dari gejala-gejala kekuasaan lain yang tak resmi, yang
dapat memengaruhi negara.” (Political science is that specialized social science
that studies the nature and purpose of the state so far as it is a power
organization and the nature and purpose of other unofficial power phenomena
that are apt to influence the state).
Kosasih Djahiri
dalam buku Ilmu Politik dan
Kenegaraan: “Ilmu politik yang melihat kekuasaan sebagai inti dari politik
melahirkan sejumlah teori mengenai cara memperoleh dan melaksanakan kekuasaan.
Sebenarnya setiap individu tidak dapat lepas dari kekuasaan, sebab memengaruhi
seseorang atau sekelompok orang dapat menampilkan laku seperti yang diinginkan
oleh seorang atau pihak yang memengaruhi.”
Wirjono Projodikoro
menyatakan bahwa “Sifat terpenting
dari bidang politik adalah penggunaan kekuasaan oleh suatu golongan anggota
masyarakat terhadap golongan lain. Dalam ilmu politik selalu ada kekuasaan atau
kekuatan.”
Idrus
Affandi
mendefinisikan: “Ilmu politik ialah
ilmu yang mempelajari kumpulan manusia yang hidup teratur dan memiliki tujuan
yang sama dalam ikatan negara.”
Masih banyak pengertian tentang
politik dan atau ilmu politik yang disampaikan para ahli. Namun dari yang sudah
terkutip kiranya dapat dipahami bahwa politik secara teoritis meliputi
keseluruhan azas dan ciri khas dari negara tanpa membahas aktivitas dan tujuan
yang akan dicapai negara. Sedangkan secara praktis, politik mempelajari negara
sebagai suatu lembaga yang bergerak dengan fungsi-fungsi dan tujuan-tujuan
tertentu (negara sebagai lembaga yang dinamis).
Sumber
:
http://revolsirait.com/pengertian-politik/
http://civiceducationsmktap.blogspot.com/2013/07/budaya-politik-indonesia.html
0 Response to "PENGERTIAN / DEVINISI POLITIK DAN ILMU POLITIK MENURUT PARA AHLI"
Post a Comment