5
OBYEK Ontologi Ilmu Politik
Secara
sederhana, ontologi adalah ilmu tentang hakikat sesuatu atau benda/hal/aspek
apa yang dikaji. Epistemologi adalah ilmu tentang bagaimana “ontologi” itu
dipelajari, dibangun. Aksiologi adalah untuk apa bangunan ilmu yang dibuat
diperuntukkan. Ontologi, epistemologi, dan aksiologi merupakan aspek-aspek khas
ilmu, apapun bentuknya.
Aspek
ontologi ilmu ekonomi misalnya adalah barang dan jasa. Aspek ontologi ilmu
sosial (sosiologi) adalah kekerabatan antarmanusia, dan aspek ontologi ilmu
fisika adalah materi serta gas. Ontologi berarti obyek-obyek yang dipelajari
oleh suatu ilmu. Lalu, bagaimana dengan ilmu politik sendiri ?
Secara
ontologis, politik juga memiliki obyek-obyek kajian yang spesifik. Miriam
Budiardjo menyebutkan sekurang-kurangnya ada 5 obyek ontologis ilmu politik,
yaitu :
1.
Negara (state)
Organisasi
dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati
oleh rakyatnya.
2.
Kekuasaan (power)
Kemampuan
seseorang atau suatu kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau
kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku.
3.
Pengambilan keputusan (decision-making)
Keputusan
(decision) adalah membuat pilihan di antara beberapa alternative
pengambilan keputusan (decision-making) menunjuk pada proses yang
terjadi sampai keputusan itu dicapai.
4.
Kebijaksanaan umum (public policy)
Kumpulan
keputusan yang diambil oleh seorang pelaku atau oleh kelompok politik dalam
usaha memilih tujuan dan cara untuk mencapai tujuan. Pihak yang membuat
kebijakan memiliki kekuasaan untuk melaksanakannya.
5.
Pembagian (distribution)
Nilai
adalah sesuatu yang dianggap baik atau benar, sesuatu yang diinginkan, sesuatu
yang berharga. Pembagian dan penjatahan dari nilai-nilai (values) dalam
masyarakat. Pembagian ini sering tidak merata dan karena itu menyebabkan
konflik.
Referensi
- Carlton Clymer Rodee, et al., Pengantar Ilmu Politik, cet.5, (Jakarta: Rajawali Press, 2002).
- Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer, (Jakarta: Sinar Harapan, 1995).
- Michael G. Roskin, et al., Political Science: An Introduction, Fifth Edition, (New Jersey: Prentice-Hall Inc., 1994).
- Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, (Jakarta: Gramedia, 2000). Robert E. Goodin and Hans-Dieter Klingemann, A New Handbook of Political Science, (New York: Oxford University Press, 1996).
- Ronald H. Chilcote, Theories of Comparative Politics: The Search for a Paradigm, (Boulder, Colorado: Westview Press, 1981).
- Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat, (Jakarta: Rajawali, 1997).
- Footnote:
- [1] Carlton Clymer Rodee, et al., Pengantar Ilmu Politik, cet.5, (Jakarta: Rajawali Press, 2002), h. 2-3.
- [2] Robert E. Goodin and Hans-Dieter Klingemann, A New Handbook of Political Science, (New York: Oxford University Press, 1996), p.7.
- [3] Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat, (Jakarta: Rajawali, 1997), h.29.
- [4] Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer, (Jakarta: Sinar Harapan, 1995), h.293.
- [5] Ronald H. Chilcote, Theories of Comparative Politics: The Search for a Paradigm, (Boulder, Colorado: Westview Press, 1981), p..57
- [6] Didasarkan atas Robert E. Goodin and Hans-Dieter Klingemann, op.cit., p.103.
- [7] Bidang-bidang ini merujuk pada Robert E. Goodin and Hans-Dieter Klingemann, op.cit.. Seluruh bab.
- [8] Terapan keenam pendekatan ini mengacu kepada David E. Apter, Pengantar Analisa Politik, (Jakarta: Rajawali, 1985).
- [9] Franz Magnis-Suseno, Etika Politik, (Jakarta: Gramedia, 1999), h. 187-8.
- [10] J.H. Rapar, Filsafat Politik Plato, Aristoteles, Augustinus, Machiavelli, (Jakarta: Rajawali Press, 2001), h.158-184.
- [11] Mengacu pada Ahmad Suhelmi, Pemikiran Politik Barat, (Jakarta: Graedia, 2001).
- [12] Lee Cameron McDonald, Western Political Theory Part 2: From Machiavelli to Burke, (Pomona: Harcourt race Jovanovich, 1968), p.194-207. Bahasan yang cukup populer (berupa cerita gambar) dapat dilihat dalam Pax Benedanto, Politik Kekuasaan menurut Niccolo Machiavelli : Il Principe, (Jakarta: Gramedia, 1999). Seluruh buku.
- [13] Karl Marx dan Friedrich Engels, Manifesto Partai Komunis, (Semarang: ISEA, 2002). Seluruh buku.
- [14] David E. Apter, Pengantar Analisa Politik, (Jakarta: Rajawali, 1985), h.245.
- [15] S.P. Varma, Teori Politik Modern, (Jakarta: Rajawali Press, 1999), h. 94-102
- [16] David E. Apter, Pengantar Analisa Politik, (Jakarta: Rajawali, 1985), h.465-467. Lihat juga Ronald H. Chilcote, Theories of Comparative Politics: The Search for a Paradigm, (Boulder, Colorado: Westview Press, 1981), p.358.
- [17] Robert A. Dahl. (ed.), Regimes and Oppositions., (Yale University Press, 1974). Bab pendahuluan.
- [18] Ronald H. Chilcote, Theories of Comparative Politics: The Search for a Paradigm, (Boulder, Colorado: Westview Press, 1981), p.358.
- [19] Ronald H. Chilcote, Theories of Comparative Politics: The Search for a Paradigm, (Boulder, Colorado: Westview Press, 1981), p.195-6.
- [20] Samuel P. Huntington. 1968. Political Order in Changing Societies. New Haven: Yale University Press. p.5.
[21]
Ronald H. Chilcote, Theories of Comparative Politics: The Search for a
Paradigm, (Boulder, Colorado: Westview Press, 1981), p..290-1
0 Response to "5 OBYEK Ontologi Ilmu Politik"
Post a Comment