"Kerudung putih" cerpen



Kerudung putih”

Hari  ini ku sendiri lagi ,karena setelah mila  pergi ke semarang hidup ku terasa ada yang kurang ,hari demi hari kulewati tanpa ada senyuman yang mewarnai hari-hariku di sekolah ,walaupun di sekolah banyak cewek –cewek yang cantik tetapi ku tak tertarik pada mereka 
Setiap kali ku memandang jendela kelasku aku sering membayangkan ada mila sedang  duduk di bawah pohon mangga itu ,tetapi ku bayangan itu seketika hilang bagaikan fatamorgana saja ,tetapi saatku memandang kearah lapangan pikiranku tentang mila pun hilang sejenak  karena ku terkesimah dengan kecantikan gadis berkerudung putih itu , dia yang membuat detak jantung ku terasa berdetak lebih kencang “dak,dik,duk” dan ku bertanya dalam hati
“emm,siapa ya gadis berkerudung putih itu?”
“siapa namanya dan kelas berapa?”
Seketika ekspresi wajah ku mulai berubah yang biasanya kusut dan pucat sekarang cerah kembali  .Bel pun berbunyi “kring,kring” yang menandakan jam pelajaran pertama di mulai,tetapi ku merasa penasaran dengan gadis perkerudung putih itu dan aku menengok lagi kearah jendela dan aku membayangkan  sambil menghayalkan gadis berkerudung putih itu  dan pada saat itu  ibu nanik datang untuk mengajar kimia dan pada saat itu dia melihat saya sedang  memandangi  terus jendela dan ibu nanik pun memanggilku  “hay rudi” tetapi   saya menghiraukan suara itu ,   malahan membayangkan gadis itu  sedang makan malam dengan nya ,pada saat itu bunanik memanggilku lagi dengan suara yang lebih keras  “he,rudi” tetapi ku mengabaikan suara itu ,dan karena kesabaranya habis ,bunanik melempar penghapus itu ke arah mukaku dan “dakkkk” penghapus itu tepat jatuh ke kepalaku dan  ku langsung  tersadar   dan aku pun  disuruh ke depan untuk mengerjakan soal  kimia dari no 1 sampai 50 . dalam hatiku berkata “sialku hari ini” bel istirahat pun  berbunyi “kriiiii” aku pun bergegas untuk menemui gadis berkerudung putih itu ,dan alangkah bahagianya aku gadis itu datang kehadapanku ,tapi sialnya dia hanya lewat saja ,aku pun berusaha mengejarnya dan  pada saat itu aku terpleset dan menabrak gadis itu hingga jatuh bersamaan dan akupun berusaha berdiri   untuk menolong  gadis itu
“hay ,kamu tidak papa to?”
“gak papa kok ,Cuma  luka sedikit”
“oh,ya nama ku rudi namamu siapa” sampil menodorkan tanganya
“aku rani”
“oh rani maaf ya”
“Ya”
“Hay rani malam ini kamu ada acara apa gak”
“tidak ada luk ,emang nya ada apa”
“Bagaimana kalau malam ini ke pantai kamu mau apa enggak”
“Ok, ku tungggu nanti malam dirumah “
Hatiku merasa senang  saat itu ,malam itupun aku pergi kerumahnya untuk menjeput dia di rumahnya ,dan kita pun berjalan –jalan ke pantai  sambil minum jus mellon ,tiba-tiba sekelompok orang datang yang membuat aku takut dan merinding  dengan wajah yang  seramnya ternyata  orang –orang itu temannya rani  dalam hatiku berkata “syukurlah dia bukan perman pasar ini dan disana aku langsung menyatakan cinta kepadanya tetapi dia tidak menghiraukan ku ”malampun semakin larut akupun mengajak rina pulang kerumahnya karena tidak enak dengan orangtuanya nya”
“Rina nanti malam kamu mau jalan lagi kah sama aku? ”
“tidak !“
“memangnya kenapa rin?”
“nanti malam ada acara”
“Oh “(dengan perasaan yang kecewa)
Hari demi hari ku janani dengan rina ,tetapi pada suatu hari aku bertemu dengan rina  pada saat jam pulang  dan aku memangil terus rina “hay ,rani” tetapi dia tidak menghiraukan ku dan terus berjalan ketempat tongkrongan kakak kelas itu dan alangkah terkejutnya aku ,ketika melihat dia bermesraan dengan kakak kelas itu dan  saya pun langsung mendekatinya 
“hay, rani ngapai kamu disini,mengapa kamu tidak menengok saat ku panggil dan mengapa kamu peluk-pelukan sama dia”
“ah ,bukan urusanmu, emangnya pentingnya” Rudi terkejut dengan perkataa rani
“rani kamu kenapa sih, kamu marah ya  sama aku ”
“ah ,bersik sekali”
 “sanaa sana pergi”sambil megusirku
“eh ,memangnya kamu siapa pacar juga enggak,  pergi,pergi,pergi ! ”sambil membentaku
“eh rani kan kamu memang pacarku ingat rani ”
“Enaksaja kamu, ngaku ngaku pacarku eh asal tau saja ya  pada saat itu aku lagi galau karena aku di tingggali roni tau gak si loh ”
“eh rani ternyata kamu bohongin aku ,tak kusangkang bahwa manusia secantik kamu lebih buruk dari pada pencuri”
“eh luk memangnya masalah buat looooo”
“Pergi-pergi sana “
Pada saat itu aku merasa kesal dengan ucapan rina yang tidak menganggap ku sebagai kekasihnya ,Hatiku hacur lebur bagaikan dileparkan bom atom tepat di wajahku , Aku pun pulang dengan perasaan yang sangat kesal ,teryata cewek berkerudung tak semuanya baik dan setia ,karena cewek kerudung hanyalah menampakan sudut luarnya saja yang indah  tidak tau dalam seperti apa

0 Response to ""Kerudung putih" cerpen "

Post a Comment