Perangkat-perangkat sistemik dalam
hubungan internasional
1.
Diplomasi
Diplomasi
adalah praktik komunikasi dan negosiasi antara pelbagai perwakilan
negara-negara. Pada suatu tingkat, semua perangkat hubungan internasional yang
lain dapat dianggap sebagai kegagalan diplomasi. Perlu diingat, penggunaan
alat-alat yang lain merupakan bagian dari komunikasi dan negosiasi yang tak
terpisahkan di dalam negosiasi. Pemberian sanksi, penggunaan kekuatan, dan
penyesuaian aturan perdagangan, walau bukan merupakan bagian dari diplomasi
yang biasa dipertimbangkan, merupakan perangkat-perangkat yang berharga untuk
mempermudah serta mempermulus proses negosiasi.
2.
Pemberian sanksi
Pemberian
sanksi biasanya merupakan tindakan pertama yang diambil setelah gagalnya
diplomasi dan merupakan salah satu perangkat utama yang digunakan untuk
menegakkan pelbagai perjanjian (treaties). Sanksi dapat berbentuk sanksi
diplomatik atau ekonomi dan pemutusan hubungan dan penerapan batasan-batasan
terhadap komunikasi atau perdagangan.
3. Perang
dan penggunaan kekuatan,
Perang,
penggunaan kekuatan, sering dianggap sebagai perangkat utama dalam hubungan
internasional. Definisi perang yang diterima secara luas adalah yang diberikan
oleh Clausewitz, yaitu bahwa perang adalah “kelanjutan politik dengan cara yang lain.” Terdapat
peningkatan studi tentang “perang-perang baru” yang melibatkan aktor-aktor
selain negara. Studi tentang perang dalam Hubungan Internasional tercakup dalam
disiplin Studi Perang dan Studi Strategis.
4.
Mobilisasi
Mobilisasi
tindakan mempermalukan secara internasional juga dapat dianggap sebagai alat
dalam Hubungan Internasional. Hal ini adalah untuk mengubah tindakan
negara-negara lewat “menyebut dan mempermalukan” pada level internasional.
Penggunaan yang terkemuka dalam hal ini adalah prosedur Komisi PBB untuk
Hak-hak Asasi Manusia 1235, yang secara publik memaparkan
negara-negara yang melakukan pelanggaran terhadap hak asasi manusia.
5. Pemberian
keuntungan-keuntungan ekonomi dan diplomatik.
Pemberian
keuntungan-keuntungan ekonomi dan/atau diplomatik. Salah satu contohnya adalah
kebijakan memperbanyak keanggotaan Uni Eropa. Negara-negara kandidat diperbolehkan
menjadi anggota Uni
Eropa setelah
memenuhi kriteria Copenhagen.
0 Response to "Perangkat-perangkat sistemik dalam hubungan internasional"
Post a Comment