Sejarah
hubungan internasional
Sejarah
hubungan internasional sering dianggap berawal dari [Perdamaian Westphalia]
pada [1648], ketika sistem negara modern dikembangkan. Sebelumnya,
organisasi-organisasi otoritas politik abad pertengahan [Eropa] didasarkan pada
tatanan hirarkis yang tidak jelas. Westphalia membentuk konsep legal tentang
kedaulatan, yang pada dasarnya berarti bahwa para penguasa, atau
kedaulatan-kedaulatan yang sah tidak akan mengakui pihak-pihak lain yang
memiliki kedudukan yang sama secara internal dalam batas-batas kedaulatan
wilayah yang sama. Otoritas Yunani dan Roma kuno kadang-kadang mirip dengan
sistem Westphalia, tetapi keduanya tidak memiliki gagasan kedaulatan yang
memadai.
Westphalia
mendukung bangkitnya negara-bangsa (nation-state), institusionalisasi terhadap
diplomasi dan tentara. Sistem yang berasal dari Eropa ini diekspor ke Amerika,
Afrika, dan Asia, lewat kolonialisme, dan “standar-standar peradaban”. Sistem
internasional kontemporer akhirnya dibentuk lewat dekolonisasi selama [Perang
Dingin]. Namun, sistem ini agak terlalu disederhanakan. Sementara sistem
negara-bangsa dianggap “modern”, banyak negara tidak masuk ke dalam sistem
tersebut dan disebut sebagai “pra-modern”. Lebih lanjut, beberapa telah
melampaui sistem negara-bangsa dan dapat dianggap “pasca-modern”. Kemampuan
wacana HI untuk menjelaskan hubungan-hubungan di antara jenis-jenis negara yang
berbeda ini diperselisihkan. “Level-level analisis” adalah cara untuk mengamati
sistem internasional, yang mencakup level individual, negara-bangsa domestik
sebagai suatu unik, level internasional yang terdiri atas persoalan-persoalan
transnasional dan internasional level global.
0 Response to "Sejarah hubungan internasional"
Post a Comment