Motivation Hygiene Theory ( Teori Dua Faktor) Herzberg



Motivation Hygiene Theory ( Teori Dua Faktor)  Herzberg


Herzberg membedakan dua factor yang mempengaruhi semangat para pekerja, yaitu hygiene factor dan motivation factors. Hygiene factor merupakan faktor-faktor ketidakpuasaan (dissatifaction), sedang motivation factors merupakan faktor-faktor kepuasaan (satisfaction). Menurut Herzberg, kebalikan/lawan ”kepuasan” bukan ”ketidakpuasan”. Lawan kepuasan adalah ”tidak ada kepuasan” dan lawan ketidakpuasan adalah ”tidak ada ketidakpuasan”.

Oleh karena itu manajer yang ingin menghilangkan faktor-faktor yang menimbulkan ketidakpuasaan lebih baik menempuh dengan menciptakan ketentraman kerja dari pada memotivasi. Hal ini dapat diwujudkan melalui hygiene factors, yaitu aturan-aturan administrasi dan kebijakan perusahaan, supervisi hubungan antar pribadi, kondisi kerja, gaji, dan sebagainya.Bila semuanya itu baik, akan ”tidak ada ketidakpuasan”.

Sebaliknya bila manajer hendak memotivasi para pekerja. Herzberg menekankan pada factor faktor pencapaian prestasi, penghargaan, pekerjaan itu sendiri, tanggungjawab, dan kesempatan untuk berkembang. Melalui ini semua, manusia akan merasa memperoleh
imbalan yang hakiki. Bila semua itu dapat diperolehnya, maka akan diperoleh pula kepuasan.

Teori Dua Faktor tidak begitu didukung dalam literatur dan menuai banyak kritikan, antara lain:
1.      Prosedur yang digunakan oleh Herzberg dibatasi oleh metodologinya. Ketika segalanya berjalan dengan baik, individu-individu cenderung memuji diri mereka sendiri. Sebaliknya, mereka menyalahkan kegagalan pada lingkungan ekstrinsik.

2.      Keandalan metodologi Herzberg diragukan. Para penilai harus membuat berbagai interpretasi, sehingga mereka dapat menggabungan penemuan dengan menginterpretasikan respons seseorang dalam perilaku tertentu ketika mencoba respons yang sama dengan cara yang berbeda.

3.       Tidak ada ukuran kepuasan yang digunakan secara keseluruhan. Seseorang mungin tidak menyukai bagian dari suatu peerjaan namun masih menganggap pekerjaan tersebut bisa diterima secara menyeluruh.

4.      Teori tersebut tidak konsisten dengan penelitian sebelumnya. Teori Dua Faktor mengabaikan variabel –variabel situasional

5.      Herzberg mengasumsikan hubungan antara kepuasan dan produktifitas, tetapi metodologi penelitian yang digunakannya hanya melihat kepuasan dan tidak melihat produktifitas. Untu membuat penelitian ini relevan, seseorang harus mengasumsikan suatu hubungan yang kuat antara kepuasan dan produk Tifitas.


Thanks for:
Referensi
Hani Handoko, 1996, Manajemen, edisi 2,BPFE-Yogyakarta
Sukanto Reksohadiprodjo dan Hani Handoko, 1986, Organisasi Perusahaan; Teori, Struktur dan Perilaku, BPFE-Yogyakarta.
Stephen P. Robbins, 2005, Organizational Behavior, Eleventh Edition,Pearson Prentice Hall,USA
Stephen P Robbins –Timothy A Judge, 2007, Perilaku Organisasi, Salemba Empat, Jakarta
Hariyanti STIE “AUB” Surakarta: Teori – Teori Motivasi Komtemporer Dalam Manajemen
Kata Kunci: Basic motivatin Theory, Comtemporer motivation T heory, Productivity

0 Response to "Motivation Hygiene Theory ( Teori Dua Faktor) Herzberg"

Post a Comment