ORGANISASI
SEBAGAI SEBUAH SISTEM
Definisi
sederhana dari organisasi adalah suatu kelompok orang yang mempunyai tujuan
yang sama. Tujuan merupakan hasil yang berupa barang, jasa, uang, pengetahuan
dan lain – lain. Tujuan disini dapat di definisikan sebagai output, dan untuk
menjadi output di perlukan input. Input dapat berupa raw material, sumber daya
manusia, uang, informasi dan lain – lain. Sistem sendiri dapat didefinisikan
sebagai suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama
untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.
Di dalam organisasi terjadi konversi dari
input menjadi output dan di perlukan banyak proses yang saling berhubungan dari
fungsi-fungsi struktural yang ada sebagai contoh RND, Produksi, Accounting, Marketing,
IT dan lain -lain. Proses berjalan sampai menjadi output dan akan di dapat data
yang di hasilkan selama berjalan. Diharapkan data diolah menjadi informasi dan
di kembalikan kembali ke setiap fungsi departemen dimana akan di gunakan untuk
mengukur kinerja, kontrol dan untuk pendukung dari pengambilan keputusan.
Ratusan
atau ribuan proses ini saling berhubungan dan bekerja sama dapat kita namakan
dengan istilah business process. Business process akan berkembang terus sejalan
dengan berkembangnya organisasi. Organisasi bukan sekedar shared vision,
strategy, structure, system, style, staff and skills.
Organisasi bisa dilihat sebagai sistem sosial,
ini cara paling pas melihat organisasi dari perspektif lebih lebar. Inilah cara
menterjemahkan “patterns” dan “events”. Pada masa lalu, kita melihat organisasi
hanya fokus pada bagian-bagian tertentu. Bila sebuah departemen bekerja bagus
sendiri dan tak terkoneksi dengan departemen lainnya, akibatnya organisasi akan
menderita. Saat ini, banyak manajer mengakui begitu banyaknya bagian dalam
organisasi, khususnya keterkaitan antar bagian seperti koordinasi antara pusat
dan daerah, mandor dan buruh dan lain-lain.
Para
manajer saat ini lebih peduli pada apa yang bekerja di dalam organisasi dan
feedback. Jadi, bila ada persoalan dalam organisasi, manajer tidak serta merta
fokus pada persoalan yang dilaporkan, melainkan melihat pola keterkaitan yang
lebih besar. Manajer lebih fokus pada hasil yang ingin dicapai organisasi.
Caranya, manajer lebih fokus pada struktur yang bisa menciptakan perilaku yang
mempengaruhi tindakan–dibandingkan reaktif pada tindakan-tindakan yang selalu
berulang sejak masa lalu.
Sumber :
Wicaksono, A. 2010. 40 Perilaku Organisasi.
Silabus Perilaku Organisasi. Universitas Airlangga, Surabaya
Widodo Utomo, T. 2010. Pengantar Perilaku
Organisasi. http://triwidodowutomo.blogspot.com.
Di akses 5 Desember 2010
Anonim. 2010. Sistem Perilaku Organisasi. http://eziekim.wordpress.com.
Gitosudarmo, I., dan Sudita, I Nyoman. 2008. Perilaku Keorganisasian, Edisi
Pertama. Yogyakarta: BPFE-UGM.
0 Response to "ORGANISASI SEBAGAI SEBUAH SISTEM"
Post a Comment