Teori- Teori Kependudukan Malthusian
,Aliran Marxist (Karl Marx Dan Fried Engels), Aliran Neo-Malthusian (Garreth
Hardin & Paul Ehrlich)
Teori
Kependudukan : MALTHUSIAN
1.
Pertumbuhan penduduk mengikuti deret ukur
2.
Pertumbuhan bahan makan mengikuti deret hitung
3.
Ketimpangan pertumbuhan penduduk dan bahan makan
4.
Perlu pembatasan pertumbuhan penduduk dengan cara preventive hecks
dan
positive checks.
Preventive
checks : pencegahan kehamilan
1) Moral restrainti alah segala usaha untuk
mengekang nafsu seksual dalam rangka mengurangi kelahiran
2) Pengguguran kandungan
3) Penggunaan
alat kontrasepsi
4) Homosexuality
dan Lesbianism
Positive
checks : pengurangan penduduk via kematian
5) Vice
(pencabutan nyawa oleh sesama manusia) pembunuhan anak/bayi (infanticide) pembunuhan
orang cacat dan orang tua Pemusnahan etnik (genocide)
6) Misery(segala
keadaan yang berakibat kematian) wabah penyakit dan epidemic bencana alam
kelaparan dan kekurangan pangan bencana peperangan
Kritik terhadap Teori Malthus:
Malthus
tidak memperhitungkan kemajuan teknologi di bidang transportasi, pertanian, dan
kemungkinan adanya usaha-usaha pembatasan kelahiran serta perbaikan ekonomi
yang dapat mengurangi fertilitas.
Hakikat Dari Teori Kependudukan Malthus
Orang
yang pertama-tama mengemukakan teori mengenai penduduk adalah Thomas Robert
Malthus yang hidup pada tahun 1776 – 1824. Kemudian timbul bermacam-macam
pandangan sebagai perbaikan teori Malthus. Dalam edisi pertamanya Essay on
Population tahun 1798 Malthus mengemukakan dua pokok pendapatnya yaitu :
Bahan
makanan adalah penting untuk kehidupan manusia Nafsu manusia tak dapat ditahan.
Malthus juga mengatakan bahwa pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat dari bahan
makanan. Akibatnya pada suatu saat akan terjadi perbedaan yang besar antara
penduduk dan kebutuhan hidup. Dalil yang dikemukakan Malthus yaitu bahwa jumlah
penduduk cenderung untuk meningkat secara geometris (deret ukur), sedangkan
kebutuhan hidup riil dapat meningkat secara arismatik (deret hitung). Menurut
pendapat Malthus ada faktor-faktor pencegah yang dapat mengurangi kegoncangan
dan kepincangan terhadap perbandingan antara penduduk dan manusia yaitu dengan
jalan :
Preventive
checks
Yaitu
faktor-faktor yang dapat menghambat jumlah kelahiran yang lazimnya dinamakan
moral restraint. Termasuk didalamnya antara lain : Penundaan
1.
masa perkawinan
2.
Mengendalikan hawa nafsu
3.
Pantangan kawin
4.
Positive checks
Yaitu
faktor-faktor yang menyebabkan bertambahnya kematian, termasuk di dalamnya
antara lain :
1.
Bencana Alam
2.
Wabah penyakit
3.
Kejahatan
4.
Peperangan. Positive checks biasanya
dapat menurunkan kelahiran pada negara-negara yang belum maju.
Teori
yang dikemukakan Malthus terdapat beberapa kelemahan antara lain :
Malthus
tidak yakin akan hasil preventive cheks.
Ia
tak yakin bahwa ilmu pengetahan dapat mempertinggi produksi bahan makanan
dengan cepat.
Ia
tak menyukai adanya orang-orang miskin menjadi beban orang-orang kaya
Ia
tak membenarkan bahwa perkembangan kota-kota merugikan bagi kesehatan dan moral
dari orang-orang dan mengurangi kekuatan dari Negara.
Teori
Malthus tidak berlaku lagi bagi negara-negara barat, tetapi masih berlaku bagi
negara-negara Asia. Teori Malthus memang benar dan berlaku sepanjang masa.
Penganut golongan ini setuju dengan Teori Malthus, meskipun ada beberapa
tambahan /revisi. Pengikut Malthus ini disebut Neo Malthusionism. Mereka
beranggapan bahwa untuk mencapai tujuan hanya dengan moral restraint (berpuasa,
menunda – perkawinan) adalah tidak mungkin. Mereka berpendapat bahwa untuk
mencegah laju cepatnya
peningkatan
cacah jiwa penduduk harus dengan methode birth control dengan menggunakan alat
kontrasepsi.
·
Kelemahan teori Malthus
Teori
yang dikemukakan Malthus terdapat beberapa kelemahan antara lain :
Malthus
tidak yakin akan hasil preventive cheks.
Ia
tak yakin bahwa ilmu pengetahan dapat mempertinggi produksi bahan makanan
dengan cepat.
Ia
tak menyukai adanya orang-orang miskin menjadi beban orang-orang kaya
Ia
tak membenarkan bahwa perkembangan kota-kota merugikan bagi kesehatan dan moral
dari orang-orang dan mengurangi
·
Pengikut-pengikut teori Malthus antara lain :
Francis Flace (1771 – 1854)
Pada
tahun 1882 menulis buku yang berjudul Illustration and Proofs of the population
atau penjelasan dari bukti mengenai asas penduduk. Ia berpendapat bahwa
pemakaian alat kontrasepsi tidak menurunkan martabat keluarga, tetapi manjur
untuk kesehatan. Kemiskinan dan penyakit dapat dicegah.
Richard Callihie (1790 – 1843)
Ia
menulis buku yang berjudul “What Is Love”, apakah cinta itu menurut dia –
Mereka yang berkeluarga tidak perlu mempunyai jumlah anak yang lebih banyak
dari pada yang dapat dipelihara dengan baik.
-
Wanita yang kurang sehat tidak perlu menghadapi bahaya maut karena kehamilan
-
Senggama dapat dipisahkan dari ketakutan akan kehamilan
2.
Pengikut yang lain antara lain Any C.
Besant (1847-1933) Ia menulis buku yang berjudul “Hukum Penduduk, akibatnya
dan artinya terhadap tingkah laku dan moral manusia” Pengikut yang tidak dapat
dilupakan lagi ialah dr. George Drysdale yang hidup tahun 1825 – 1904. Ia
berpendapat bahwa keluarga berencana dapat dilakukan tanpa merugikan kesehatan dan moral. Menurut
anggapannya kontrasepsi adalah untuk
menegakkan
moral masyarakat.
3.
Namun ada beberapa pendapat ilmuan yang menentang pendapat maltus yakni,
Aliran
Marxist (Karl Marx dan Fried Engels)
Aliran
ini tidak sependapat dengan Malthus (bila tidak dibatasi penduduk akan
kekurangan makanan). Karl Marx dan Friedrich Engels (1834) adalah generasi
sesudah Maltus. Paham Marxist umumnya tidak setuju dengan pandangan Maltus,
karena menurutnya paham Maltus bertentangan dengan nurani manusia. Dasar
Pegangan Marxist adalah beranjak dari pengalaman bahwa manusia sepanjang
sejarah akan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Beda pandangan
Marxist dan Maltus adalah pada “Natural Resource” tidak bisa dikembangkan atau
mengimbangi kecepatan pertumbuhan penduduk.Menurut Marxist tekanan penduduk di
suatu negara bukanlah tekanan penduduk terhadap bahan makanan, tetapi tekanan
terhadap kesempatan kerja (misalnya di negara kapitalis). Marxist juga
berpendapat bahwa semakin banyak
jumlah
manusia semakin tinggi produk yang dihasilkan, jadi dengan demikian tidak perlu
diadakan pembatasan penduduk.
Pendapat
Aliran Marxist
Populasi manusia tidak menekan
makanan, tapi mempengaruhi kesempatan kerja.
Kemeralatan bukan terjadi karena
cepatnya pertumbuhan penduduk, tapi karena kaum kapitalis mengambil sebagian
hak para buruh Semakin tinggi tingkat populasi manusia,
semakin tinggi produktifitasnya, jika teknologi tidak menggantikan tenaga
manusia sehingga tidak perlu menekan jumlah kelahirannya, ini berarti ia
menolak teori Malthus tentang moral restraint untuk menekan
angka
kelahiran.
Aliran
Neo-Malthusian (Garreth Hardin & Paul Ehrlich)
Neo-Malthusian
berpendapat bahwa pertumbuhan penduduk dapat dibatasi dengan melakukan
pembatasan kelahiran. Malthus sendiri menentang pembatasan kelahiran.
Pada
abad 20 teori Malthus mulai diperdebatkan
kembali. kelompok ini menyokong aliran Malthus, akan tetapi lebih radikal lagi
dan aliran ini sangat menganjurkan untuk mengurangi jumlah penduduk dengan
menggunakan cara-cara “Preventif
Check” yaitu menggunakan alat
kontrasepsi. Tahun 1960an dan 1970an foto-foto telah
diambil dari ruang angkasa dengan menunjukkan bumi terlihat seperti sebuah
kapal yang berlaya dengan persediaan bahan bakar dan bahan makanan yang
terbatas. Pada suatu saat kapal ini akan kehabisan bahan bakar dan bahan
makanan tersebut sehingga akhirnya malapetaka menimpa kapal tersebut.
Tahun
1871 Ehrlich menulis buku “The Population Bomb” dan kemudian direvisi menjadi
“The Population Explotion” yg berisi:
Ø Sudah
terlalu banyak manusia di bumi ini.
Ø Keadaan
bahan makanan sangat terbatas.
Ø Lingkungan
rusak sebab populasi manusia meningkat.
Analisis
ini dilengkapi oleh Meadow (1972), melalui buku “The Limit to Growth” ia
menarik hubungan antara variabel lingkungan (penduduk, produksi pertanian,
produksi industri, sumber daya alam) dan polusi. Tapi walaupun begitu,
melapetaka tidak dapat
dihindari,
hanya manusia cuma menunggunya, dan membatasi pertumbuhannya sambil mengelola
alam dengan baik.
Kritikan
terhadap Meadow umumnya dilakukan oleh sosiolog yang menyindir Meadow karena
tidak mencantumkan variabel social budaya dalam penelitiannya. Karena itu
Mesarovic dan Pestel (1974) merevisi gagasan Meadow & mencantumkan hubungan
lingkungan
antar kawasan.
0 Response to "Teori- Teori Kependudukan Malthusian ,Aliran Marxist, Aliran Neo-Malthusian"
Post a Comment