Pengertian Mangrove
Mula-mula kawasan
hutan mangrove dikenal dengan istilah Vloedbosh,
kemudian dikenal dengan istilah “payau”
karena sifat habitatnya yang payau. Berdasarkan dominasi jenis pohonnya yaitu
bakau, maka kawasan mangrove juga disebut sebagai hutan bakau.
Kata mangrove
merupakan kombinasi antara kata mangue
(bahasa Portugis) yang berarti tumbuhan dan grove
(bahasa inggris) yang berarti belukar atau hutan kecil. Jadi secara bahasa kata
mangrove dapat diartikan tumbuhan belukar
Menurut Mac Nae
(dalam Arief, 2007) bahwa kata mangrove digunakan untuk menyebut jenis
pohon-pohon atau semak-semak yang tumbuh di antara batas air tertinggi saat air
pasang dan batas air terendah sampai di atas rata-rata permukaan laut. Menurut
Steenis (dalam Arief, 2007) bahwa sebenarnya kata mangrove digunakan untuk
menyebut masyarakat tumbuh-tumbuhan dari beberapa species yang mempunyai perakaran
Pneumatophores (akar nafas) dan
tumbuh di antara garis pasang surut, sehingga hutan mangrove juga disebut “hutan pasang”. Berdasarkan SK Dirjen
Kehutanan No. 60/Kpts/Dj/I/1978, bahwa hutan mangrove dikatakan sebagai hutan
yang terdapat di sepanjang pantai dan muara sungai dan dipengaruhi oleh pasang
surut air laut, yakni tergenang pada waktu pasang dan bebas genangan pada waktu
surut.
Menurut Snedaker
(dalam Arief, 2007), bahwa hutan mangrove merupakan suatu kelompok jenis
tumbuhan berkayu yang tumbuh di sepanjang garis pantai tropika dan subtropika
yang terlindung dan memiliki semacam bentuk lahan pantai dengan tipe tanah
anaerob. Menurut Baehaqie dan Indrawan (dalam Arief, 2007) bahwa hutan mangrove
adalah hutan dengan vegetasi yang hidup di muara sungai, daerah pasang surut,
dan tepi laut.
Berdasarkan
berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa mangrove
adalah vegetasi khas daerah tropika dan subtropika yang tumbuh pada tanah
lumpur di dataran rendah di daerah batas pasang-surutnya air, tepatnya daerah
pantai dan sekitar muara sungai. Tumbuhan tersebut tergenang di saat kondisi
air pasang dan bebas dari genangan di saat kondisi air surut.
Beberapa jenis vegetasi Mangrove yang
terkenal yaitu bakau (Rhizopora sp.), api-api
(Avicennia sp.), Pedada (Sonneratia sp.), Tanjang (Bruguiera sp,) sedangkan fauna yang
merupakan ciri khas kawasan mangrove yaitu ikan glodok. Kawasan mangrove dapat
dibagi dalam beberapa zona berdasarkan jenis vegetasi yang dominan. Bentuk
adaptasi vegetasi mangrove terhadap lingkungannya dilakukan dengan adanya
berbagai bentuk akar dan kelenjar garam pada daun.
Hutan mangrove memiliki berbagai fungsi
dan manfaat baik fungsi fisik, kimia, biologi, ekonomi, maupun wanawisata .
salah satunya untuk mecegah abrasi pantai.
Thanks for referensi:
a)
Arief,
Arifin. 2007. Hutan Mangrove. Yogyakarta:
Kanisius
b)
Fauziah,
Y. 1999. Prospek Rehabilitasi Hutan Mangrove Pangkalan Batang Bengkalis, Riau
Ditinjau dari Vegetasi Strata Semai. Dalam Prosiding Seminar VI Ekosistem
Mangrove di Pekanbaru, 15-18 September 1998.
c)
Kasim,
Ma’ruf. 2008. Mengenal Pola Rehabilitasi Mangrove Partisipative. Online,
(http://www.google.com).
d)
Noor, dkk. 1999. Panduan
Pengenalan Mangrove di Indonesia. Bogor:
PKA/WI-IP.
f)
Savitri,
L.A. dan M. Khazali. 1999. Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Wilayah
Pesisir. Bogor: Wetlands International Indonesia Programme.
g)
Subing,
H. Z. 1995. Pengembangan Wilayah Pantai Terpadu dalam Rangka Pembangunan
Daerah. Dalam Prosiding Seminar V Ekosistem Mangrove di Jember, 3-6
Agustus 1994.
h)
Sudarmadji.
2001. Rehabilitasi Hutan Mangrove Dengan Pendekatan pemberdayaan Masyarakat
Pesisir (Jurnal). Jember: FMIPA Universitas Jember
i)
The
Mangrove Information Centre. Online, (http://www.mangrovecentre.or.id). Diakses 17
Nopember 2008
j)
Undang-Undang Nomor 41
Tahun 1999 tentang Kehutanan. Jakarta:
Departemen Kehutanan Republik Indonesia
0 Response to "Pengertian Mangrove"
Post a Comment