Pengertian korosi / perkaratan dan
penyebab dan dampak korosi
A.
Pengertian
korosi
Korosi adalah kerusakan atau degradasi
logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di
lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Korosi
disebut juga perkaratan. Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada peristiwa
korosi, bagian tertentu dari logam itu berlaku sebagai anode, dimana logam
mengalami oksidasii dan oksigen(udara) atau elektrolit mengalami reduksi. Karat
logam umumnya berupa oksida atau karbonat.
B.
Penyebab
korosi
Bahan-bahan
korosif (yang dapat menyebabkan korosi) terdiri atas asam, basa, serta garam,
baik dalam bentuk senyawa an-organik maupun organik. Penguapan
dan pelepasan bahan-bahan korosif ke udara inilah yang dapat mempercepat proses
korosi. Udara dalam ruangan yang terlalu asam atau basa dapat mempercepat
proses korosi peralatan elektronik yang ada dalam ruangan tersebut. Flour,
hidrogen fluorida beserta persenyawaan-persenyawaannya dikenall sebagai bahan
korosif. Faktor
yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu factor internal dan factor eksternal.
a. Faktor internal
Factor internal yaitu factor dari bahan itu sendiri. Factor dari bahan meliputi kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kelumit yang ada dalam bahan, teknik pencampuran bahan dan sebagainya.
Factor internal yaitu factor dari bahan itu sendiri. Factor dari bahan meliputi kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kelumit yang ada dalam bahan, teknik pencampuran bahan dan sebagainya.
b. Factor eksternal
Faktor eksternal yaitu factor dari lingkungan yang meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban, keberadaan zat-zat kimia yang bersifat korosif dan sebagainya.
Faktor eksternal yaitu factor dari lingkungan yang meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban, keberadaan zat-zat kimia yang bersifat korosif dan sebagainya.
C.
Dampak korosi
Dampak
yang ditimbulkan korosi dapat berupa kerugian langsung dan kerugian tidak
langsung. Kerugian langsung berupa terjadinya kerusakan pada peralatan,
permesinan atau struktur bangunan. Sedangkan kerugian tidak langsung berupa
terhentinya aktivitas produksi, karena terjadinya pergantian peralatan yang
rusak akibat korosi, bahkan kerugian tidak langsung dapat berupa terjadinya
kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa, seperti kejadian runtuhnya jembatan
akibat korosi, terjadinya kebakaran akibat kebocoran pipa gas karena korosi,
dan meledaknya pembangkit tenaga nuklir akibat terjadinya korosi pada pipa
uapnya.
D.
Cara-cara
mencegah dan mengatasi perkaratan
Pecegahan terhadap korosi dapat
dilakukan dengan perlindungan mekanis dan perlindungan elektrokimia.
Perlindungan mekanis dilakukan dengan mencegah agar permukaan logam tidak
bersentuhan dengan udara dan air, misalnya dengan pengecatan dan pelapisan
dengan logam lain (penyepuhan). Contoh lapisan pelindung yang digunakan untuk
mencegah kontak langsung dengan H2O adalah lapisan cat, lapisan oli
dan gemuk, lapisan plastik, dan lapisan dengan logam lain yang memiliki
potensial electrode yang lebih negative.
E. Hubungan korosi dengan logam
Pada dasarnya semua logam cenderung terkorosi, namun tingkat kemudahan untuk korosinya berbeda2 tergantung dengan apa yg disebut potensial electrode. Ada logam yg sangat mudah terkorosi seperti litium, natrium, kalium, dan ada yg relative mudah terkorosi seperti tembaga, seng dan besi, serta ada yg sulit terkorosi (hingga kadang disebut logam mulia) seperti perak, platina dan emas.
Pada dasarnya semua logam cenderung terkorosi, namun tingkat kemudahan untuk korosinya berbeda2 tergantung dengan apa yg disebut potensial electrode. Ada logam yg sangat mudah terkorosi seperti litium, natrium, kalium, dan ada yg relative mudah terkorosi seperti tembaga, seng dan besi, serta ada yg sulit terkorosi (hingga kadang disebut logam mulia) seperti perak, platina dan emas.
Semakin negative
potensial reduksi suatu logam, semakin logam itu mudah teroksidasi. Yang
artinya semakin mudah logam itu untuk mengalami korosi. Demikian pula untuk
logam yang potensial elektrodanya positif maka semakin sulit untuk teroksidasi
sehingga sukar mengalami korosi.
0 Response to "Pengertian korosi / perkaratan dan penyebab dan dampak korosi"
Post a Comment